31 Juli 2010

hari ini 12 tahun yang lalu...

11 juli 1998

pagi ini dua belas tahun yang lalu, kita ada di meja ijab kabul....

dalam waktu 3 menit, sah lah aku menjadi milik mu secara utuh....lahir batin....
saat itu hati ku diliputi kegamangan menuju dunia baru..

siang ini, dua belas tahun yang lalu, kita ada di pelaminan berwarna merah
hampir 7 jam kita terbaur atas kemeriahan walimahan di mesjid sunda kelapa
kegembiraan berbaur kelelahan berdiri dan menyalami 3000 tamu yang ikut mendoakan kita....

hari ini...syukur tiada henti yang aku panjatkan ke pada MU ya ALlah...
hari ini ..dengan 3 buah hati kami yang sempurna...dan sedang menanti kelahiran satu lagi anugrah Mu..
hari ini..dengan suami yang sangat menyayangi ku....mengerti kekurangan ku..dan memahami kelemahan ku...
hari ini...dengan berjuta nikmat yang Kau berikan kepada kami.....

sempurna nya nikmat dunia yang telah Kau limpahkan....sudah ku dapatkan..
tiada lagi ambisi untuk meraup nikmat Mu yang lain...
cukup dengan kebahagiaan yang Kau beri hingga hari ini..
ALhamdulillah.....terima kasih YA ALLAH..

notes buat Abang:
terima kasih selama 12 tahun ini..
menjadi ayah yang baik buat anak2...
menjadi suami yang sabar..
menjadi suami yang mengerti dan menyayangi...
tetap lah seperti ini...
selama nya sampai maut memisahkan kita...
terima kasih bang....

KAMAR MANDI....OHHH...

kenapa kamar mandi....???


karena setiap melakukan perjalanan keluar rumah aku selalu bermasalah dengan kamar mandi umum yang aku temui...
kamar mandi yang ter nyaman adalah kamar mandi di rumah ku sendiri..walaupun tidak seindah dan semewah kamar mandi di hotel atau di mall besar..

Saat kost dulu ..hal yang aku utamakan dalam memilih rumah kost adalah kamar mandi nya...Bila kamar mandi nya bersih maka aku akan mempertimbangkan memilih rumah kost tersebut. tapi bila di awal survey, kamar mandi nya sudah membuat aku 'geli' maka langsung di coret dari daftar pilihan..

kamar mandi bersih tidak selalu harus kamar mandi mewah loh....

aku pernah tinggal di Asrama Putri yang sekamarnya berisi 3 orang, selayaknya anak kost..baru mencuci baju bila stock baju bersih nya sudah menipis..nah kamar mandi asrama sebenarnya sangat bersih karena kita giliran menyikat kamar mandi setiap 2 hari sekali..tapi karena rendaman baju yang kadang malam di rendam tapi baru di cuci malam berikutnya maka yang terjadi adalah bau nyaa.....

dan akhirnya aku 'harus' terbiasa dengan bau tersebut setiap masuk kamar mandi...



Di lain waktu aku punya seorang tetangga di Medan yang bisa di katakan kurang mampu..suatu hari saat sedang bersilaturahmi kerumahnya aku mendapat 'panggilan alam'..dan dengan malu2 aku minta izin ke kamar mandi..subhanallah..kamar mandi yang kecil dan pas2 itu, yang lantai nya bahkan bukan keramik tapi semen biasa..ternyata bersih sekali....

walaupun closetnya masih closet jongkok, tapi nyaman sekali karena sangat2 terawat dan bersih..

Pengalaman lain saat aku berangkat haji, saat tiba di pemondokan di mekah . tujuan pertama ku adalah..tetap kamar mandi...

hal pertama yang agak 'beda' adalah lubang closet nya tidak terendam air seperti kloset umumnya..tapi langsung lubang yang plong. ..( masuk langsung ke saluran pembuangan) dan saat ingin memencet 'flush' di closet tersebut,aku sempat bingung mencari2 tombol atau apalah yang bisa di pencet untuk menyiiram 'hajat' ku tersebut...tetap tidak ada yang bisa di pencet atau di putar..

setelah meneliti lebih lanjut akhirnya aku menemukan seutas tali (seperti tali kalau ingin menghidupkan kipas angin dinding), langsung aku coba saja menarik tali tersebut...ternyata....?? Ya benar...itu yang tadi aku cari2....!!!

kemudian Kamar mandi langganan ku selama di masjidil haram adalah kamar mandi 'lama' yang letaknya dekat dengan pintu Omar ( Omar gate). sebenarnya lebih nyaman kamar mandi baru, tapi letaknya sangat jauh...maka pilihan ku selalu masuk lewat Omar Gate dan sholat di wilayah itu agar aku tidak perlu memanggil suami ku agar menemani ke kamar mandi karena lokasi nya yang sangat dekat..

Kamar mandi lama tersebut slalu di penuhi jemaah...kebanyakan adalah jemaah2 India atau pakistan..itu pun yang sudah sepuh yang sering memotong antrian kita..

selama di mekah, masker sangat di butuhkan...bukan saja saat kita sedang di luar mesjid yang penuh debu karena sedang pembangunan....tapi menjadi senjata utama untuk ke kamar mandi..

Masker adalah senjata ter Ampuh untuk melindungi hidung dari bau 'khas' di sana..bukan saja bau kamar mandi tapi juga bau khas tubuh jemaah india atau pakistan atau nigeria atau siapa lah yang memang memilik bau yang khas...

kamar mandi umum paling bersih yang pernah aku temui adalah kamar mandi masjid Nabawi..
walaupun ratusan jemaah yang antri menggunakan kamar mandi..tapi tidak tercium 'bau' di kamar mandi ini..dan suasana yang sangat2 bersih....tidak terlihat sampah tisyu yang berserakan..

beda jauh denga kondisi kamar mandi umum di Mina...
padahal seluruh pemakai nya adalah Orang Indonesia..tapi.....fuih menyedihkan....
sampah bungkus sabun, odol, tisyu di mana2...bahkan sampai pembalut bekas pakai pun seenaknya di buang di mana2...!!
Ahhh....butuh mental kuat untuk bisa ke kamar mandi di mina...pertama antrian yang paaanjaaang...bisa 1 jam antri hanya untuk BAK dan kotor nya yang luar biasaaa.....
belum lagi saat sudah antri panjang...eh pas giliran masuk kita masih harus menerima 'sisa' orang lain yang tidak tuntas di bersihkan..Tapi saat sudah pulang ke tanah air...justru suasana ArMina itu yang sangat aku rindukan...


lain waktu aku pergi ke salah satu mall besar di jakarta, lagi-lagi kamar mandi menjadi tujuan ku...kamar mandi yang sangat mewah, bahkan ada sofa di kamar mandi tersebut..
\tapi pas aku masuk ke dalamnya...aku tidak melihat air buat membersihkan diri...
dasar kampungan..aku tidak 'tega' memakai tisyu karena aku merasa bersih bila pakai AIR..maka aku keluar lagi dan segera membeli air mineral yang aku gunakan untuk membilas diri..ah...lega rasa nya...

Di pesawat pun aku selalu membawa cangkir minuman bekas juice yang di bagikan untuk membilas diri di kamar mandi...sedikit info yang aku dapat, bahwa air di kamar mandi tidak boleh membasahi lantai pesawat ( tau bener atau gak nih info..) , jadi aku sangat berhati2 menggunakan air tersebut.

Apakah ada yang senasib dengan ku...??
selalu mencari kamar mandi di mana pun berada...??
dan sekarang menular ke anak ku Tya, dia jadi ikut2an milih kalo ke kamar mandi..dan dengan tegas menolak dan memilih menahan 'hajat' nya bila kamar mandi umum tersebut kotor...
baik gak yaaa....??? padahal 'menahan' bukan perbuatan yang bisa di benarkan...!!
tapi gimana dooong....????

liputan tentang ukhti yang di muat di ERA MUSLIM.COM

Jeli Melihat Peluang Pasar, UKHTI Collection Rangkul Konsumen Hingga ke Negeri Jiran


Senin, 12/07/2010 14:43 WIB

Jika ada yang bilang 'modal dengkul' itu impossible, ternyata hal itu bisa dipatahkan oleh Erita, owner UKHTI Collection, yang mengaku memulai bisnis hanya dengan berbekal konsep, tanpa uang. Siapa sangka, ide ibu rumah tangga tersebut dapat menghasilkan ratusan juta rupiah per bulan. Bagaimana kisahnya?

Mencari Celah

Sudah delapan tahun perkawinan dijalani Erita sebagai ibu rumah tangga biasa. Gelar sarjananya pun seakan tinggal kenangan. Namun, berawal dari menjadi agen sebuah produsen kaos muslimah, ide bisnis Erita pun dimulai. Gamis, rok, dan kerudung dengan merk UKHTI terlebih dahulu dipasarkan oleh Erita dengan cara menjahit ke seorang teman. Pada Mei 2008, seorang teman yang mempunyai usaha konveksi menawarkan kerja sama dan Erita pun menyambutnya dengan segudang konsep.

“Saya punya konsep tapi nggak punya modal, saya punya jaringan tapi nggak punya uang. Tapi teman saya mempercayakan,” ujar Erita yang ditemui di sela-sela pemotretan produk UKHTI terbaru.

Mulailah sejak saat itu, UKHTI kaos muslimah diproduksi massal sebanyak 150 pieces. Dengan jaringan yang sudah ada, Erita dapat dengan mudah memasarkan produk UKHTI. Kurang dari seminggu, UKHTI sudah laris di pasaran, permintaan pun semakin meningkat.

Erita mengakui, keunggulan UKHTI adalah dari segi desain, kualitas, dan harga. UKHTI menyasar ke tiga segmen yang masih belum terakomodasi oleh merk lain, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa (ibu-ibu muda).
“Jadi, memang ada tiga produk, kids, teen, dan UKHTI dewasa. Saya coba lihat peluang dari tiga itu,” kata Erita yang juga belajar dari kekurangan dan keunggulan produsen lain untuk menciptakan produk baru.

Selain harganya yang terjangkau, berkisar antara Rp55 ribu hingga Rp195 ribu, UKHTI juga mempunyai ciri khas bordir dan sablon (pada awal peluncurannya) dan kombinasi warna yang apik. Celah inilah yang terus dioptimalkan UKHTI untuk merebut hati masyarakat.

Dari Pemilik Mall Hingga Juragan Bahan

UKHTI ternyata mendapat sambutan luar biasa di Malaysia pada awal peluncurannya. Bisa jadi karena gencarnya promosi lewat dunia maya (website dan blog), hampir 75% produksi UKHTI diserap Malaysia pada tahun pertama UKHTI muncul. Sampai-sampai, sang pemilik mal di Malaysia yang ingin membeli UKHTI tersebut datang langsung ke Indonesia khusus untuk bertemu dengan Ibu Erita, owner UKHTI.

“Ternyata, dia kaget, UKHTI kok hanya diproduksi di satu rumah kecil,” ujar Erita menirukan sang pemilik mal tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun kedua, UKHTI sudah mulai dilirik oleh konsumen dalam negeri. Hal ini juga hasil dari pertumbuhan jaringan UKHTI yang sudah mencapai 49 agen di seluruh Indonesia dan 7 agen besar di Malaysia.

Erita pun masih terus belajar berbagai teknik bisnis, khususnya yang berkaitan dengan fashion, seperti teknik pencelupan. Namun, Erita menyayangkan, sangat sedikitnya muslim yang memiliki pabrik bahan sehingga menjadi kendala bagi pebisnis fashion seperti Erita. Diakui Erita, bahan baku masih didapatkan dari non-muslim yang seringkali tidak adil dalam menerapkan bisnis dan lebih mengutamakan dari kalangan etnis tertentu. Oleh karena itu, Erita berharap, ke depannya, dengan menjamurnya industri fashion muslim di Indonesia, ada pengusaha muslim yang mendirikan pabrik bahan sehingga lebih mudah dalam suplai bahan baku.

Dukungan Suami dan Komunitas TDA

Alhamdulillah, dalam menjalani profesinya sebagai pebisnis sekaligus ibu rumah tangga, Erita sangat terbantu dengan adanya dukungan dari suami. Suami Erita bahkan resign dari tempatnya bekerja di salah satu bank BUMN untuk membantu Erita full-time. Berkat kerja sama yang apik antara keduanya, pertumbuhan UKHTI pun semakin signifikan. Pada produksi pertama, 100 pieces UKHTI terjual habis dalam hitungan minggu. Berikutnya, ketika UKHTI diproduksi sebanyak 300 pieces, dan saat iklannya mulai tayang di beberapa majalah, hampir setengah dari produksi tersebut sudah laku. Dari segi keagenan, tahun-tahun pertama UKHTI berdiri sudah dapat merangkul 35 agen dan per Juni 2010 telah mencapai 49 agen se-Indonesia.

Tak pelak, melihat industri fashion muslim di Indonesia yang semakin semarak, UKHTI pun menjadi salah satu alternatif kaus muslimah yang oke. Tak hanya kaus muslimah yang longgar dan panjang yang diproduksi UKHTI, tapi juga ada gamis dengan harga ekonomis dengan kualitas bahan yang bagus.
Erita juga tak memungkiri, dengan bergabung ke komunitas pengusaha seperti Komunitas Tangan Di Atas, secara tak langsung memberikan banyak motivasi dalam bisnis. Erita yang kini bergabung dengan Komunitas TDA Depok sangat appreciate dengan diselenggarakannya berbagai seminar dan pelatihan yang diadakan TDA. Selain motivasi, TDA juga memberikan tips bangkit di saat usaha sedang down yang otomatis sangat berguna bagi para pengusaha.

Anda yang tertarik dengan produk UKHTI, dapat mengunjungi situs www.myukhti.com. (ind)